Twitter Facebook Feed

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Zat Besi Dengan Tingkat Kejadian Anemia


                                              
Abstrak
Zat besi sangat penting bagi ibu hamil,dalam mencegah anemia.Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan  pengetahuan ibu hamil dalam mengkomsaumsi zat besi dengan tingkat kejadian anemia di Puskesmas Air Molek Kecamatan Pasir Penyu. Penelitian adalah penelitian kwalitatif dengan desain  kolerasi, dengan  pendekatan purposive.  Jumlah sampel yang digunakan 88 responden ibu hami. Alat  ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan 25 pertanyaan  tentang pengetahuan, manfaat, efek samping zat besi.  Analisa yang digunakan adalah  analisa univariat dan bivariat. Hasil tentang gambaran umur responden mayoritas  (64,5%) berumur 20-35 tahun, pendidikan SD sebanyak 28 orang (31,8%), berdasarkan pengetahuan mayoritas rendah (43, 2%), dan berdasarkan usia kehamilan mayoritas 3-6 bulan (53,4) 47 orang, dan berdasarkan Hb mayoritas sedang (46,6%). Berdasarkan kolerasi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan tingkat kejadian anemia di Puskesmas Air Molek dengan nilai kolerasi (r = 0,553) dan nilai p < 0,1. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dibutuhkan penyuluhan  untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya zat besi untuk ibu hamil secara periodik.

Kata kunci: pengetahuan , zat besi, ibu hamil.

ABSTRACS
Resulte this study aims to see the relationship of knowledge in cuonsuming iron with an incidence rate of anamia clinic water  gualitative.
Resulte with  correlation desingn with the approach pur the sampeles used for 88 preganat women respondents.  Measuring instrument used was a guestionnere with 25 guestions about knowledge, benefits, side effects of iron. Analysis was used univarit and bivarit analysis. Results of the picture the majority of respondents age ( 64.5%) aged 20-35 yaers.  element tri schoolas much         the (31.8%).  Based on of the majority of low (43,2%) and on the basis of a majority of 3-6 months of gestation (53.4) 47 people and based on majority HB was (46.65%). Under the cooperativ cab be concluded that there is a colerration betwen knowledge of pregnat women with anemia at the clinic level Molek water with cooperative values (r= 0.553) and p < 0.01Based on the result of these research studies are needed counseling for increasing knowledge, iron for pregnant women.

Kywood: knolowege.ferro.pregnan women.

Pendahuluan

Anemia dalam kehamilan  merupakan suatu masalah  nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan ekonomi  masyarakat dan sangat besar pengaruhnya  terhadap sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil disebut juga Pontensial Danger to Mother And Child  ( Pontensial Membahayakan Ibu dan Anak) karena itu anemia sangat memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan dalam lini terdepan  (Manuaba, 1998).
Kekurangan zat besi akan mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb), dimana zat besi sebagai salah satu unsur pembentukanya. Hemoglobin berfungsi sebagai pengikat ogsigen yang sangat dibutuhkan untuk metabolisme sel. Hal ini dapat menyebabkan anak lahir berat badan rendah (BBLR), keguguran dan juga menyebabkan anemia dan akibat anemia antara lain ,persalinan prematur, perdarahaan ante partum , ganguan pertumbuhan janin dalam rahim, as phyxia intrauterine, gestosis, mudah infeksi, IQ rendah, dekompensio cordis sampai kematian ibu akibat perdarahan karena kekurangan zat besi. (Majalah kebidanan, 2010).
       Adapun tujuan penelitian ini adalah  Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil dalam mengkomsumsi zat besi dengan  tingkat kejadian anemia di Puskesmas Air Molek Kecamatan Pasir Penyu tahun 2011.
Metoda penelitian
       Desain penelitian ini adalah kwalitatif dengan rancangan corecsional.penelitian ini   dilakukan di Puskesmas Air Molek ,mulai Januari s/d Maret pada tahun 2011,data yang digunakan data sekunder dan data primer,data sekunder didapat dari register Puskesmas .Populasi  dan sampel ibu hamil yang ada diwilayah kerja Puskesmas Air Molek pada tahun 2011dengan cara purvosif sampel, dengan besar sampel adalah 88  ibu hamil, instrument yang digunakan adalah kuisoner yang telah diuji rebalitas dan validitas dengan nila 0,8. Adapaun yang ingin diketahui dalam lembar kuisoner adalah pengetahuan ibu. Tingkat pendidikan,mamfaat zat besi dan hasil dari HB ibu hamil yang dilakukan melalui pemeriksaan HB sahli.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
            Berdasarkan tabel1. Jumlah  ibu hamil  88 orang dari jumlah tersebut pengetahuan ibu hamil mengenai zat besi  adalah rendah  sebanyak 88 orang (43,2%), Berdasarkan data  tersebut dapat disimpulkan bahwa masih banyaknya ibu hamil yang kurang pengetahuannya  tentang zat besi. Hal ini disebabkan karena pendidikan ibu hamil yang rendah yaitu SD sebanyak 28 orang (31,8%), ini disebabkan  kurangnya informasi yang diperoleh ibu hamil.sesuai dengan teori yang ada, yaitu  Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindaran terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan  atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Overt Behavior). ( Notoatmojo (2005).  Kemudian pengetahuan sedang sebanyak 34 orang (38,6%), pengetahuan tinggi 16 orang (18,2%). Jika dikaitkan dengan dengan hasil penelitian diatas , ibu yang memiliki pengetahuan tinggi  tentang zat besi baik terhadap dirinya sendiri akan mengkomsumsi zat besi untuk kesehatan ibu dan janinya, kerena ibu telah mengetahui mamfaat dari zat besi tersebut dan secara teratur mengkomsumsinya untuk terhindar dari anemia. Pendidikan  ibu hamil yang rendah yaitu SD sebanyak 28 orang (31,8%), pendidikan ibu yang rendah menyebabkan ibu tidak mengerti dengan mamfaat tablet besi untuk mencegah anemia. Sedangkan   pendidikan Tinggi 14 orang (15,9%). seringnya  ibu mendapat  informasi yang cukup mengenai zat besi yang diperoleh ibu, seperti mendengarkan penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, dan  kemungkinan lain adalah pendidikan ibu yang tinggi. Tingkat  pengetahuan seseorang dapat diperoleh dariberbagai usaha, baik disengaja maupun secara kebetulan dengan sengaja meliputi berbagai metode dan konsep, baik melalui proses pendidikan maupun pengalaman.(Notoadmoj,2005)
            Berdasarkan pada tabel 2.Tterlihat bahwa dari 88 ibu hamil 46 ( 46%) ibu hamil mengalami anemia sedang, dan anemia ringan 23 (26,1%). Berdasarkan data tersebut maka dapat dilihat masih banyak ibu hamil yang mengalami anemia.  Hal  ini akan menimbulkan masalah kesehatan terhadap ibu dan bayinya terutama pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan. Dampak  yang mungkin  ditimbulkan akibat  anemia selama kehamilan. seperti berat badan lahir rendah (BBLR) , prematur ,abortus, pertumbuhan janin terhambat, kematian maternal dan perinatal, ( Proverawati, 2009 ).
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang zat besi sangat berkaitan erat dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Hasil penelitian pada tabel 4. didapatkan bahwa pengetahuan rendah tentang zat besi  sebanyak 38 orang (43,2%),terdapat 26 orang  (29,5%) mengalami anemia sedang dan 18 orang (20,4%) mengalami anemia ringan.
Berdasarkan hasil analisa  statistik ( person product moment)  didapatkan  adanya hubungan pengetahuan ibu hamil dengan tingkat kejadian anemia di Puskesmas Air Molek. Hal ini dapadt dilihat dari hasil nilai statistik yang diperoleh yaitu nilai kolerasi (r=0,553) dan nilai p < 0,01.memiliki hubungan yang kuat dan arah hubungan positi.Berdasarkan  hasil statistik  dapat  disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu hamil dengan tingkat kejadian anemia di Puskesmas Air Molek.
Kesimpulan
            Berdasarkan hasil penilitian mengenai hubungan antara pengetahuan ibu hamil dalam mengkonsumsi zat besi dengan tingkat kejadian anemia di  wilayah  kerja Puskesmas Air Molek kecamatan Pasir Penyu Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2011 yang dilakukan 88 responden, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:  Mayoritas  ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Air molek  kecamatan Pasir Penyu memiliki tingkat pengetahuan yang rendah  sebanyak (43,2%) dan pengetahuan sedang  (38,6%) , dan yang pengetahuan tinggi sebanyak (18,2%) .Secara umum gambaran  tingkat kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Air Molek Kecamatan Pasir Penyu terdapat anemia sedang sebanyak (46,6%), anemia ringan ( 16,1%), (27,2%) ibu yang tidak mengalami anemia. Hubungan  yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil dalam mengkonsumsi zat besi dengan tingkat kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Air Molek kecamatan Pasir Penyu Kabupaten Indragiri hulu dengan nilai p= <0,01.berati nilai p lebih kecil dari α (0,05) dengan nilai r 0,5

DaftarPustaka.
      Arisman, (2004).  Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.
      Almatsier,S (2002). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT: Gramedia pustaka Utama.
      Amiruddin & Wahyuddin 2004.Studi kasus control Faktor Bio Medis. Terhadap Kejadian Anemia Dipuskesmas Banti Murung Moros.
Arikunto Suharsimi.(2002). Revisi V.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratek.
Agustini N. (2009). (hubungan anemia pada ibu hamil dengan kejadian BBLR:  di BPRSU Rantau prapat labuhan Batu.
 Depkes RI.(2004).  kajian kamatian dan anak diindonesia.
      Ejidokun.OO. (2002). Comonity Atitudes to pregnancy, Anemia,Iron,and folat.
Herlianto D.(2008).  pengetahuan tentang zat besi  diaksrs tgl 25 oktober2010
               Diakses dari: hpt:/www.google.com
   Manuaba,Ida BagusGde. (1998). Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana. Jakarta:EGC.
Majalah kebidanan.(2009). vol XIV-NO-03. Sebuah dilema bagi kaum perempuan.
Mulyo A (2009). Pengertian, ilmu pengetahuan Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3. http://woodpres.com/agung.
Mayasari, Ika.  (2007). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia dengan Perilaku Pemenunuhan Zat Besi di wilayah Kerja:   Puskesmas  Kedawung II Undergraduate thesis, Diponegoro university.
 Notoatmojo Soekidjo (2005,2006). Ilmu kesehatan masyarakat, pendidikan dan prilaku kesehatan: Jakarta Rineke Cipta.
Nursalam.(2003). Pendekatan pratek metodelogi riset keperawatan, sagung sapto: Jakarta.
Profil Dinas Kesehatan Profinsi Riau tahun 2009.
Prawira Sarwono. ( 2005) . Obsetri Gynekologi: YBP-SP.
Profil Dinas  Kabupaten Inhu dan profil Puskesmas Air Molek 2009.
Rika Varinora. (2008).  Hubungan Pengetahuan dan Prilaku ibu Hamil dengan kejadian anemia. Di Kabupaten Indragiri Hulu,( tesis paska sarjana FKUGM).
Republika. (2009). Jagan Kalah Oleh Kurang Darah diakses tgl 25 oktober 2010. Diakeses dari hpt://www. Republika co.id.
Saifudin AB. (2001). Buku Acuan Nasional Pelayanan keseatan Maternal Dan    Neonatal.
Spritiayayasan. (2009). Pentingnya Zat Besi Pada Kehamilan http://–or.id/1-
Wirakusumah, (1999). Perencanaan Menu Anemia Gizi Besi.Jakarta:Trubus Agriwidjaya.
 Yudi Supriadi. (2009). .Anemia dalam kehamilan diakses tgl 14 November dari http:// www.geogle.co.id.
Sukowati F (2007. Surakata. efektifitas program pemberian tablet merah terhadap penigkatan hemoglobin ibu hamil  dengan anemia ringan

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar yang baik dan jangan Spam