Twitter Facebook Feed

PROSEDUR PENATALAKSANAAN KOMPRES


2.1  PEMERIKSAAN SUHU
Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksan yang digunakan untuk menilai kondisi metabolisme dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah. Suhu dalam tubuh perlu di jaga keseimbangannya, yaitu diproduksi. Proses pengaturan suhu terletak pada hypothalamus dalam system saraf pusat.bagian depan hyphotalamus dapat mengatur pembuangan panas dan bagian hyphotalamus belakang mangatur upaya penyimpanan panas.
Pembuangan atau pengeluaran panas dapat terjadi melalui beberapa proses di antaranya :
  1. radiasi yaitu proses penyebaran panas melalui gelombang electromagnet.
  2. konveksi yaitu proses penyebaran panas karena pergeseran antara daerah yang kepadatannya tidak sama seperti dari tubuh pada udara dingin yang bergerak tau pada air di kolam renang.
  3. evavorasi yaitu roses perubahan cairan menjadi uap
  4. konduksi yaitu proses pemindahan panas pada objek lain dengan langsung tanpa gerakan yang jelas, seperti bersentuhan dengan permukaan yang dingin dan lain-lain.
Pemeriksaan suhu ini dapat dilakukan malalui oral, rectal dan aksila yang digunakan untuk menilai keseimbangan suhu tubuh serta membantu menentukan diaognosis dini suatu penyakit.
2.2  CARA MEMERIKSA SUHU
2.2.1        Alat dan bahan :
  1. Thermometer
  2. 3 buah botol :
    1. Botol pertama berisi larutan sabun
    2. Botol ke 2 berisi larutan desinfektan
    3. Botol ke 3  berisi air bersih
    4. Bengkok
    5. Kertas/tisu
    6. Vaselin
    7. Buku catatan
    8. Sarung tangan
2.2.2        Prosedur kerja :
  1. pemeriksaan suhu secar aral
  2. Pemeriksaan suhu secara rectal
    1. cuci tangan
    2. gunakan sarung tangan
    3. jelaskan prosedur pada pasien
    4. atur posisi pasien dengan posisi sim atau miring
    5. pakaian di turunkan di bawah glutea
    6. tentukan thermometer, standartkan pada nilai nol, lalu oleskan vaselin
    7. letakkan telapak tangan pada sisi glatea pasien dan masukkan thermometer ke dalam rectal, jaga jangan sampai merubah tempatnya dan ukur suhu.
    8. setelah 3-5 menit angkat thermometer.
  1.  
    1. cuci tangan
    2. gunakan sarung tangan
    3. jelaskan prosedur pada pasien
    4. atur posisi pasien
    5. tentukan letak bawah lidah
    6. tentukan suhu thermometer di bawah 34-35°c
    7. letakkan thermometer di bawah lidah sejajar dengan guzi
    8. anjurkan mulut dikatupkan selama 3-5 menit
    9. angkat thermometer dan baca hasilnya
    10. catat hasil
    11. bersihkan thermometer dengan kerts tisu
    12. cuci dengan air sabun dan desinfektan bilas dengan air lalu keringkan.
2.3  PROSEDUR KOMPRES
2.3.1  Pengertian kompres
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.
Jenis kompres :
  1. kompres panas
  2. kompres dingin
2.3.2  Tujuan pemberian kompres
a. kompres panas
v     memperlancar sirkulasi darah
v     mengurangi rasa sakit
v     memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
v     merangsang peristatik usus
b. Kompres dingin
v     menurunkan suhu tubuh
v     mencegah peradangan meluas
v     mengurangi kongesti
v     mengurangi perdarahan setempat
v     mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
2.3.3  Indikasi pemberian kompres
a. Kompres panas
v     klien yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah)
v     klien dengan perut kembung
v     klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian
v     sepasme otot
v     adanya abses, hematoma
b. Kompres dingin
v     klien dengan suhu tubuh yang tinggi
v     klien dengan batuk dan muntah darah
v     pascatonsilektomi
v     radang, memar
2.3.4  Prosedur pelaksanaan
2.3.4.1        Cara pemberian kompres panas
  1. kompres panas basah
    1. Persiapan alat :
v     kom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)
v     bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
v     kasa perban atau kain segitiga
v     pengalas
v     sarung tangan bersih di tempatnya
v     bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)
v     waslap 4 buah/tergantung kebutuhan
v     pinset anatomi 2 buah
v     korentang
  1. Prosedur
v     dekatkan alat-alat kedekat klien
v     perhatikan privacy klien
v     cuci tangan
v     atur posisi klien yang nyaman
v     pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
v     kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian, buang bekas balutan ke dalam bengkok kosong
v     ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke dalam kom yang berisi cairan hangat.
v     kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan dikompres
v     bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering. selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
v     lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres tiap 5 menit
v     lepaskan sarung tangan
v     atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
v     bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
v     cuci tangan
v     dokumentasikan tindakan ini beserta responnya
Hal yang perlu diperhatikan:
  1. kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap hangat
  2. cairan jangan terlalu panas, hindarkan agar kulit jangan sampai kulit terbakar
  3. kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
  4. untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka tertutup seperti memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril karena yang penting bersih.
  5. kompres panas kering menggunakan buli-buli panas
  1.  
    1. persipan alat :
v     buli-buli panas dan sarungnya
v     termos berisi air panas
v     termomerter air panas
v     lap kerja
  1.  
    1. prosedur :
v     persiapan alat
v     cuci tangan
v     lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-buli dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60ºc)
v     isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli tesebut. Lalu keluarkan udaranya dengan cara :
  • letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.
  • Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli
  • Kemudian penutup  buli-buli di tutup dengan rapat/benar
v     Periks apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan masukkan ke dalam sarung buli-buli
v     Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien
v     Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan
v     Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran, dsb.
v     Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai yang di kehendaki
v     Bereskan alat alat bila sudah selesai
v     Cuci tangan
v     Dokumentasikan
Hal-hal yang peril di perhatikan :
v     buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
v     pemakaian buli-buli panas ada bagian bdomen, tutup buli-buli mengarah ke atas atau ke samping
v     pada bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah atau ke samping
v     buli-buli harus di periksa dulu atau tidak cicin karet pada penutupnya
2.3.4.2        cara pemberian kompres dingin
  1. kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic
    1. persiapan alat :
v     mangkok bertutup steril
v     bak steril berisi pinset steril anatomi 2 buah, beberap kain kasa sesuai keutuhan
v     cairan nti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000 dst kebutuhan, larutan betadin
v     pembalut bila perlu
v     perlak dan pengalas
v     sampiran bila perlu
  1. prosedur pelaksanaan :
v     dekatkan alat ke dekat klien
v     pasang sampiran
v     cuci tangan
v     pasang perlak pada area yang akan di kompres
v     mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan
v     tuangkan cairan kedalam mangok steril
v     masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut
v     peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset
v     bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di balut
v     rapikan posisi klien
v     bereskan alat-alat setelah selesai tindakan
v     cuci tangan
v     dokumentasikn
Hal yang perhatikan
v     kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah
v     pada luka bakar kotorkasa di ganti tiap 1-2 jam
v     perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera laporkan
v     pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi dengan kapas sublimat
  1. kompres dingin basah dengan air biasa/air es
    1. persiapan alat :
v     kom kecil berisi air biasa/air es
v     perlak pengalas
v     beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
v     sampiran bila perlu
v     selimut bila perlu
  1. prosedur :
v     dekatkan alat-alat ke klien
v     pasang sampiran bila perlu
v     cuci tngan
v     pasang pengalas pada area yang akan dikompres
v     masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai lembab
v     letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
v     ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah terendam dalam air biasa atau air es.
v     Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
v     Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai
v     Cuci tangan
v     Dokumentasikan
Hal yang harus diperhatikan:
v     Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak
v     Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur selimut di atas dada dan perut klien agar seprei atas tidak basah
  1. kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)
    1. Persiapan alat :
v     Kirbat es/eskap dengan sarungnya
v     Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es tidak cepat mencair
v     Air dalam kom
v     Lap kerja
v     Perlak pengalas
  1. Prosedur :
v     Bawa alat-alat ke dekat klien
v     Cuci tangan
v     Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam
v     isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari kirbat tersebut
v     keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup rapat
v     periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
v     keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
v     buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
v     pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
v     letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
v     kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
v     angkat eskap bila sudah selesai
v     atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
v     bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
v     cuci tangan
v     dokumentasikan
hal-hal yang perlu di perhatikan
v     bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat
v     selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan iritasi dan lain-lain
v     pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di control setiap 30-60 menit.bila suhu sudah turun kompres di hentikan
v     bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic
v     bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera dig anti (bila perlu)

DAFTAR PUSTAKA
  1. 1. Program Study S-1 Keperawatan STIKES Banyuwangi. 2009. Panduan Keterampilan Prosedur Lab KDM 2. Jawa Timur : EGC
  2. 2. Ns. Kusyati, Eni, S.Kep, dkk. 2006.  ketermpilan dan prosedur laboratorium. Jakarta : EGC

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar yang baik dan jangan Spam