BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melakukan penelitian adalah salah satu kewajiban yang harus diselesaikan oleh mahasiswa selama menempuh program pendidikan akademik, namun mahasiswa banyak mengalami kesulitan ketika menentukan masalah yang akan diteliti, serta hambatan dalam metodologi, sehingga perlu memperluas wawasan pemikiran dengan mengenali tema-tema yang diteliti.
Pengenalan tema penelitian dilakukan dengan pengamatan dan analisis terhadap dimensi dimana fenomena pendidikan sejarah terdapat di dalamnya. Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
Di dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti.
b. TUJUAN
· Mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian.
· Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian.
· Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya.
· Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
BAB II
ISI
1. Pengertian Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif Secara fisolofi lebih tertuju kepada : nilai dan keperacayaan yang berdasarkan pada keilmuwan atau etika hukum yang berlaku. Kepercayaan pada penelitian kuantitatif ini berasal dari hasil pengukuran dan dari pembelajaran dari objek kajian. Metode yang digunakan kuantitatif ini yang sangat sederhana, tapi dapat memberikan suatu kepercayaan yang besar dari hal2 yang ditemukan dai hasil penelitian tersebut. Metode ini sering disebut dengan metode empiris.
Pengaruh dan dukungan penelitian kuantitatif terhadap perkembangan terhadap penelitian keperawatan :
Sebelum kepemimpinan Florence Nightingle dan Ms. Bed Fored Fenwick pada pengelolaan keperawatan terjadi ketidakseimbangan antara individu dengan lingkungan, pertanyaan-pertanyaan yang tidak mampu diselesaikan, dan rasional pada tindakan yang akan dilakukan. Sedangkan pada saat kepemimpinannya terjadi peningkatan dan perkembangan metode keperawatan yang berbeda dari yang sebelumnya sehingga keberhasilan tersebut membentuk suatu rumah sakit. Metode tersebut berawal dari pembelajaran social dimana peneliti berfokus kepada sosialitas kepada individu sendiri. Berdasarkan penerimaan terhadap individu tersebut dari perbedaan suatu objek penelitian yang terdiri dari kualitas dan perbedaan individu. Intinya, objek tidak seperti subjek tidak memiliki kebebasan untuk memilih hal-hal yang akan diteliti dengan alasan itu, yang berfokus kepada social peneliti menerapkan konsep kuantitatif. Bagaimanapun, suatu pendapat dapat menjadi suatu persepsi yang komplek ketika diaplikasikan kepada tindakan medis. Dimana social tersebut (orang) menjadi seorang pasien.
Penelitian kuantitatif dinamakan penelitian tradisional. Kerana penelitian ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Penelitian ini disebut juga penelitian positivistic, karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu . teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random. Pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini telah memenhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu kongkrit atau empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis.
2. Perbedaan metode kuantitatif dan kualitatif
No | Metode Kuantitatif | Metode Kualitatif |
1 | Menggunakan hiopotesis yang ditentukan sejak awal penelitian | Hipotesis dikembangkan sejalan dengan penelitian/saat penelitian |
2 | Definisi yang jelas dinyatakan sejak awal | Definisi sesuai konteks atau saat penelitian berlangsung |
3 | Reduksi data menjadi angka-angka | Deskripsi naratif/kata-kata, ungkapan atau pernyataan |
4 | Lebih memperhatikan reliabilitas skor yang diperoleh melalui instrumen penelitian | Lebih suka menganggap cukup dengan reliabilitas penyimpulan |
5 | Penilaian validitas menggunakan berbagai prosedur dengan mengandalkan hitungan statistic | Penilaian validitas melalui pengecekan silang atas sumber informasi |
6 | Mengunakan deskripsi prosedur yang jelas (terinci) | Menggunakan deskripsi prosedur secara naratif |
7 | sampling random | Sampling purposive |
8 | Desain/kontrol statistik atas variabel eksternal | Menggunakan analisis logis dalam mengontrol variabel ekstern |
9 | Menggunakan desain khusus untuk mengontrol bias prosedur | Mengandalkan peneliti dalam mengontrol bias |
10 | Menyimpulkan hasil menggunakan statistic | Menyimpulkan hasil secara naratif/kata-kata |
11 | Memecah gejala-gejala menjadi bagian-bagian untuk dianalisis | Gejala-gejala yang terjadi dilihat dalam perspektif keseluruhan |
12 | Memanipulasi aspek, situasi atau kondisi dalam mempelajari gejala yang kompleks | Tidak merusak gejala-gejala yang terjadi secara alamiah /membiarkan keadaan aslinya |
3. Proses penelitian kuantitatif
Proses penelitian kuantitatif pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah. Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya. preliminary Penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan , teori dengan praktek , perencanaan dengan pelaksanaan dan sebagainya. Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti (preliminary study) untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Masalah tidak dapat diperoleh dari belakang meja, oleh karena itu harus di gali melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris. Supaya peneliti dapat menggali masalah dengan baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai referensi agar masalah dapat dijawab dengan baik, maka masalah harus dirumuskan secara spesifik.
Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara maka peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru berdasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris, maka jawaban itu disebut HIPOTESIS.
Untuk menguji hipotesis peneliti dapat memilih metode/ strategi / pendekatan / penelitian yang sesuai. Pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Dalam penelitian kuantitatif metode penelitian yang dapat digunakan adalah metode survey , eksperimen, evaluasi, action research.
Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrument penelitian. Instrument ini digunakan sebagai alat pengumpul data yang dapat berbentuk test, angket atau kuesioner untuk pedoman wawancara atau observasi. Sebelum instrument digunakan untuk pengumpulan data, maka instrument penelitian harus terlebih dulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengumpulan data dilakukan pada onjek tertentu baik yang berbentuk populasi maupun sampel. Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistic tertentu. Berdasarkan analisi ini apakah hipotesis yang ditujukan ditolak atau diterima, apakah penemuan ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan atau tidak.
4. Langkah-langkah pokok penelitian ilmiah (desain kuantitatif)
•Identifikasi masalah
•Studi pustaka
•Penyusunan hipotesis penelitian
•Penyusunan desain riset
•Identifikasi, klasifikasi, & definisi variabel penelitian
• Penentuan instrument penelitian
•Pengolahan dan analisa data
•Penyusunan laporan penelitian
5. Pendekatan Kuantitatif
Scientific Problem Hypothesis
Pengujian:Data Empirik
Obyek Penelitian Unit Sample
Unit Analisis
Varriabel
Responden
6. Ragam Penelitian Kuantitatif
1. Penelitian Eksperimen
Subyek: Kasus/ orang
Random Assigment: cara untuk membagi subyek
Matching: cara pembagian kelompok berdasar kesamaan karakteristik
Treatment: variabel bebas
Respon: Variabel akibat
Pretest: Pengukuran/ observasi terhadap akibat sebelum dilakukan treatment.
Posttest: pengukuran/ observasi terhadap akibat setelah dilakukan treatment.
Kelompok eksperimen: kelompok yang diberikan treatment
Kelompok pembanding: kelompok kontrol dan tidak diberikan treatment
Ragam Penelitian Eksperimen
l Laboratory Experiment: Pembagian kelompok harus jelas, dipisahkan dari lingkungannya, masuk dalam setting buatan, kelompok eksperimen diberikan treatment sedangkan kelompok pembanding tidak diberikan treatment.
l Field Experiment: kelompok yang terlibat (eksperimen dan pembanding) tidak dipisahkan dari lingkungannya.
Jenis p. Experimen
l E. Laboratorium
- ruang khusus
- lebih bisa mengontrol variabel selain treatment (v.pengganggu)
- hasil lbh terbatas keberlakuannya
l E. lapangan
- setting alamiah
- sulit mengontrol
- hasil lbh dekat dgn realita sehari2
Tipe Eksperimen
l Tipe Classical Experimental Design
l Two Group Psttest only
Tipe Solomon four group
Langkah-langkah penelitian Experimen
l Tetapkan topik
l Sempitkan mjd pertanyaan pnlt
l Kembangkan hipotesa
l Tetapkan desain eksperimental yg spesifik
l Analisa dan kesimpulan
2. PENELITIAN SURVEI
Pengertian ~ ciri utama
2 Penelitian untuk mengumpulkan jawaban atas pertanyaan ( berupa pengukuran dari variabel yang diteliti) dan menguji hipotesa
2 Ciri utama :
- daftar pertanyaan yang memuat banyak pertanyaan, dan
- ditanyakan pada banyak orang
Istilah penting dalam p.survei
l Instrumen penelitian : Quesioner/daftar pertanyaan
l Responden
l Response rate
Pilot test/uji coba instrument
3 Jenis Penelitian Survei
l Mail questioner &
self-administered questioner
l Telephone interviews
Face to face interviews
3. Mail questioner & self-administered questioner
Keuntungan :
l Biaya murah
l Jangkauan geografis luas
l Terhindar dr bias pewawancara
Kerugian :
l Response rate rendah
l Tak dpt kontrol kondisi pengisian kuesioner
l Diisi bukan oleh responden
l Responden tdk isi lengkap
l Tak dpt observasi reaksi & ciri responden, setting
l Format terbatas
4. Telephone interviews
Keuntungan :
l Respon rate > tinggi
l Jangkauan > luas
l Waktu > singkat
l Tahapan pengisian kuesioner > terkontrol
l Dapat mlkk probing
l Format pertanyaan > kompleks
Kerugian :
l Mengurangi anonimitas
l Biaya tinggi
l Terbatas pada responden yang punya telepon
l Panjang wawancara terbatas
l Bisa terjadi bias interviewer
l Sulit untuk pertanyaan terbuka & butuh bantuan visual
l Hanya bisa mencatat latar belakang suara dan intonasi suara
5. Face to face interviews
Keuntungan :
l Respon rate tertinggi
l Pertanyaan > panjang
l Dpt observasi lingkungan
l Komunikasi n.v & bantuan visual
l Bs ajukn pertanyaan yg kompleks
l Bs mlkkn probing
Kerugian :
l Biaya tinggi
l Bias pewawancara tinggi
l Supervisi thd pewwcr rendah
4 hal yang hrs diperhatikan dlm pembuatan Instrumen Penelitian
l Jenis pertanyaan
l Bentuk pertanyaan
l 10 Hal2 yg hrs dihindari dlm penulisan pertanyaan
Desain quesioner : panjang quesioner; urutan questioner format & lay-out questioner
Jenis pertanyaan
l Pertanyaan sensitif & non sensitif
social desirability answer/bias
l Pertanyaan ttg pengetahuan
l Pertanyaan ttg fakta
l Pertanyaan ttg opini
l Pertanyaan lanjutan/filter/saringan
Bentuk pertanyaan
l Pertanyaan tertutup
l Pertanyaan terbuka
l Pertanyaan setengah terbuka
10 Hal2 yg hrs dihindari dlm penulisan pertanyaan
- Jargon/slank/akronim
- Ambiguitas
- Bahasa yg emosional & bias prestise
- Pertanyaan yg double barraled
- Pertanyaan yg double negatif
- Pertanyaan di luar kemampuan responden u/ jawab
- Pertanyaan yg dimulai dgn premis yg salah
- Pertanyaan ttg masa depan
- Leading question
- Pertanyaan dengan kategori yg tumpang tindih dan tdk seimbang
Beberapa hal yg perlu diperhatikan dlm melakukan WAWANCARA
l Aspek pewawancara
l Tahap-tahap wawancara
l Pelatihan untuk pewawancara selain peneliti
BAB III
PENUTUP
Proses penelitian kuantitatif pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah. Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya. preliminary Penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan , teori dengan praktek , perencanaan dengan pelaksanaan dan sebagainya. Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti (preliminary study) untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Masalah tidak dapat diperoleh dari belakang meja, oleh karena itu harus di gali melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris. Supaya peneliti dapat menggali masalah dengan baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai referensi agar masalah dapat dijawab dengan baik, maka masalah harus dirumuskan secara spesifik
DAFTAR PUSTAKA
Blackwell, Wiley. 2007. The Research Process in Nursing. USA : State Avenue Ames
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Brink, Pamela J.1998. Langkah Dasar Dalam Perencanaan Riset Keperawatan. Jakarta : EGC
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar yang baik dan jangan Spam