Framework atau kerangka konsep adalah sesuatu yang abstrak, logical secara arti harfiah dan dapat membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan dengan body of knowledge.
Setiap penelitian mempunyai kerangka konsep, baik penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif. Kerangka konsep menghubungkan antara suatu konsep dengan konsep lainya dari masalah yang ingin diteliti.
Istilah-istilah yang berhubungan dengan kerangka konsep ini diantaranya adalah concept, relational statement, conceptual models, theory, dan conceptual maps.
CONCEPT
Konsep adalah suatu pengertian dari apa yang akan diteliti. Konsep itu abstrak dan terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus. Contoh konsep adalah istilah kecemasan. Tingkat keabstrakan yang lebih tinggi dari konsep disebut konstruk. Contoh konstruk dari konsep kecemasandapat berupa respon emosional. Pada tingkan keabstrakan yang lebih rendah dan memiliki pengertian yang lebih sempit adalah variabel. Contohnya palmar sweating.
Hubungan antara konstruk, konsep dan variabel
konstruk respon emosional abstrak
konsep kecemasan
variabel palmar sweating konkrit
Oleh karena konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati melalui variabel. Jadi variabel adalah simbol atau lambang yang menunjukkan nilai atau bilangan dari konsep.
Konsep dapat didefinisikan dengan definisi konseptual. Definisi konsep-tual ini tidak sama dengan arti denotatif. Definisi konseptual lebih luas dan mencakup gabungan arti kata yang dimiliki (denotatif dan konotatif).
Definisi konseptual dapat dinyatakan dalam:
· Concept synthesis, yaitu proses menggambarkan dan menamakan konsep yang tidak dikenal sebelumnya, misalnya konsep stres, dahulu istilah stres ini tidak dikenali
· Concept derivation, yaitu menggunakan definisi yang diambil dari teori-teori disiplin ilmu lain dan disesuaikan dengan pengetahuan keperawatan.
· Concept analysis, yaitu strategi langsung yang mana satu set karakteristik esensial untuk arti konotatif dari konsep yang teliti. Karakteristik-karakteristik ini juga digunakan untuk membedakan konsep-konsep yang mirip. Konsep analisis ini diumumkan dalam literatur keperawatan.
RELATIONAL STATEMENTS
Relational statements menunjukan adanya hubungan yang terkait antara dua konsep atau lebih.
Relational statements digambarkan dalam :
· Direction
Þ positive relationship
Jika konsep pertama berubah (naik atau turun) maka konsep kedua juga akan berubah dalam arah yang sama.
Contoh A : The risk of illnes A B
|
B A
Þ Negatif relationship
Jika konsep pertama berubah maka konsep kedua berubah dalam arah yang berlawanan.
Contoh A : Relaksasi A B
B : Tekanan darah A B
|
Þ Unknown relationship
Hubungan antar konsep diyakini ada, tapi tidak jelas bagaimana bentuk hubungannya, apakah positif atau negatif.
|
A B
· Shape
- Linear relationship
Hubungan antara dua konsep akan tetap konsisten berapapun nilai dari masing-masing konsep. Misalnya, jika nilai konsep A naik satu poin setiap waktu, nilai konsep B juga meningkat satu poin. Nilai akan terus meningkat dalam perbandingan yang sama.
High
|
|
|
|
Example of a linear relationship
- Curvilinear relationship
Hubungan antara dua konsep yang berubah tergantung nilai relatif konsep tersebut. Contohnya hubungan antara kecemasan dan pembelajaran. Tingkat kecemasan yang sangat tinggi atau sangat rendah dihubungkan dengan tingkat pembelajaran yang kurang, sedangkan tingkat kecemasan yang sedang dihubungkan dengan tingkat pembelajaran yang tinggi.
High
Learning
|
|
Anxiety
Example of a curvilinear ralationship
· Strength
Strength adalah banyaknya variasi (perbedaan) yang dapat dijelaskan oleh hubungan-hubungan konsep. Lebih lanjut mengenai strength ini akan dijelaskan pada chapter mengenai sampling, pengukuran dan analisa data.
· Symmetry
- Asimmetrical relationship
Jika A terjadi (berubah), maka B akan terjadi (berubah). Tapi tidak ada indikasi bahwa jika B terjadi (berubah), A akan terjadi (berubah).
Contoh : hubungan relaksasi dengan tekanan darah.
A B
- Symmetrical relationship
Jika A terjadi (berubah), B akan terjadi (berubah) dan sebaliknya jika B terjadi (berubah), A akan terjdi (berubah).
Contoh : hubungan antara kanker dan penurunan kekebalan. Jika kanker meningkat, penurunan kekebalan meningkat, dan jika penurunan keke-balan meningkat (kekebalan semakin menurun), kanker akan meningkat.
A B
A B
· Sequencing
- Concurrent, yaitu jika dua konsep terjadi bersamaan (Fawcett & Downs, 1998). Contoh : hubungan antara relaksasi (A) dan tekanan darah (B)
If A , then also B
or
A
B
- Sequential, jika suatu konsep terjadi lebih lambat dari konsep lainnya.
Jika relaksasi ( A ) terjadi pertama dan setelah itu diikuti tekanan darah (B) menurun.
If A , then later B
or
A B
· Probability of Occurence
- Deterministic (or causal) relationship, yaitu pernyataan apa yang selalu terjadi pada situasi tertentu. Contohnya scientific law (hukum ilmiah).
If A , then always B
- Tendency statement yaitu hubungan deterministic yang terjadi jika tidak ada kondisi yang mempengaruhinya.
If A , then always B if there are no interfering condition
- Probability statement, menggambarkan kemungkinan yang akan terjadi pada situasi tertentu ( Fawcett & Downs, 1998 ).
If A , then probably B
· Necessity
Þ Necessity relationship
Konsep pertama harus terjadi untuk terjadinya konsep kedua,
Contoh : jika cairan yang cukup diberikan (A), dan hanya jika cairan yang harus cukup diberikan (A), maka pasien yang tidak sadar akan hidrasi (B).
If A, and only if A, then B
Þ Substitutable ralationship
Konsep yang mirip (A2) dapat menggantikan konsep yang pertama (A1) dan konsep kedua (B) akan tetap terjadi.
If A1, but also if A2, then B
· Sufficiency
- Sufficient relationship
Jika konsep pertama terjadi, konsep kedua akan terjadi tidak peduli apakah ada faktor lain atau tidak.
Contoh : jika pasien bedresttotal lebih dari satu minggu (A), kalsium tulang akan hilang/berkurang (B).
If A , then B, regardles of anything else
- Contingent relationship
Hubungan dua konsep akan terjadi hanya jika konsep ketiga dihadirkan.
Contoh : jika seseorang berpengalaman dengan stressor (A), maka mana-jemen stresnya baik (B), tapi hanya jika strategi kopingnya efektif (C).
If A, then B, but only if C
or
A C B
· Statement Hierarchy
Pernyataan tentang dua ide konseptual yang sama bisa dibuat dalam tingkat keabstrakan yang berbeda-beda. Pernyataan yang ditemukan pada model konseptual (general proposition) tingkat keabstrakannya lebih tinggi, pernyataan yang ditemukan pada teori (specific proposition) memiliki tingkat keabstrakan yang sedang. Sedangkan hipotesis tingkat keabstrakan nya rendah dan spesifik ( fowcett & Dows, 1998 ).
General propositions
Spesifik proposition
Hypothesis
Statement Hierarchy ini akan memudahkan pembaca untuk melihat hubungan antara konsep yang berbeda tingkat keabstrakan tersebut.
CONCEPTUAL MODELS
Model konseptual adalah suatu susunan dari konsep secara abstrak dan pernyataan suatu yang akan menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu peristiwa dari topik yang akan dibahas. Misalnya konsep dari Neuman ( 1998 ), Orem ( 1985 ), Roger ( 1979 ), Roy ( 1984 ) yang telah dikembangkan sebagai suatu model dalam keperawatan.
THEORY
Teori terdiri dari kesatuan pengertian konsep dan pernyataan yang sesuai yang akan menyajikan suatu fenomena dan digunakan untuk menjabarkan, menjelaskan, dan memprediksi atau mengontrol suatu kejadian.
· Scientific theory ( teori ilmiah )
Istilah scientific theory dibatasi untuk teori-teori dengan metode yang valid dan dapat dipercaya dari pengukuran masing-masing konsep dan hubungan pernyataan yang telah diajukan berulangkali.
· Substantive theory
Teori ini digunakan untuk menjelaskan fenomena penting, tetapi tidak memiliki soliditas seperti scientific teori, beberapa statement bisa saja telah diujikan sementara yang lainya tidak. Beberapa studi keperawatan sebenarnya menguji pernyataan substantive teori. Pernggunaan substantive teori lebih dangkal untuk menyiapkan orientasi studi secara keseluruhan.
· Tentative theory
Tentative teori dikembangkan untuk mengusulkan penyatuan set dari hubungan diantara konsep yang penerapanya tidak memuaskan dalam substantive teori. Tentative teori dalam keperawatan sering berisikan konsep-konsep dan hubungan pernyataan yang berasal dari teori-teori sosiologi, psikkologi. Psikologikal dan fisiologikal. Tentative theory dalam keperawatan sering timbul dari pernyataan yang berhubungan untuk mengenali masalah keperawatan.
CONCEPTUAL MAPS
Salah satu strategi untuk menggambarkan kerangka konsep adalah dengan peta konseptual merangkum dan menyatukan apa yang diketahui dari fenomena dengan lebih ringkas dan jelas.
TAHAP PENYUSUNAN KERANGKA KONSEP
· Seleksi dan definisikan konsep
Konsep yang diseleksi untuk kerangka konsep didasarkan pada hubungannya dengan fenomena yang ada. Kemudian konsep-konsep ini didefinisikan sesuai dengan definisi yang dikutip dari sumber-sumber. Tapi jika teori yang digunakan untuk mendefinisikan konsep tidak ada yang pas maka peneliti dapat mengembangkan definisi sendiri.
· Mengembangkan Relational Statements
Langkah selanjutnya dalam menyusun kerangka konsep adalah dengan mengambangkan pernyataan-pernyataan yang berhubungan. Dalam mengambangkan kerangka konsep peneliti dapat mengekstrak ( mengambil inti ) pernyataan yang ditemukan yang ditemukan dalam literatur dari teori-teori yang ada.
Langkah-langkah dalam mengekstrak suatu pernyataan :
- Pilih bagian dari teori yang didiskusikan yang berhubungan dengan dua atau tiga konsep
- Tulis kalimat tunggal dari teori yang kira-kira akan menjadi ralational statement
- Gambarkan dalam diagram (bagan)
- Pindahkan juga pernyataan berikutnya dan nyatakan kembali dalam diagram
- Teruskan sampai semua pernyataan yang berhubungan untuk konsep yang diseleksi dinyatakan dalam program
- Periksa hubungan diantara pernyataan dalam diagram tersebut
· Mengembangkan Statement Hierachy
Statement hierachy diciptakan dari proposisi khusus dan hipotesis atau pernyataan penelitian. Dalam statement hierachy, proposisi ditemmpatkan pertama ( diatas ) dan diikuti oleh hipotesis atau pertanyaan penelitian. Pada beberapa kasus bisa lebih dari satu hipotesis dihubungkan dengan particular proposisi. Ini menunjukan adanya hubungan antara kerangka konsep dengan metodologi.
· Menyusun peta konseptual
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun peta konseptual :
- Pernyataan masalah dan tujuan harus jelas
- Concept of interest, termasuk definisi konseptual
- Hasil dari perpustakaan : teori dan empirik
- pernyataan yang berhubungan
- Indentifikasi dan analisis teori-teori yang ada
- Indentifikasi model konseptual
- Hubungan antara relationship yang ada dengan hipotesis, pernyataan atau objektif ( statement hierarchy )
|
Conceptual map outlining scope of present study: conseptualization of effects of role supplementation (From Artinian, B.M. 1982)
MENYUSUN STUDI FRAMEWORK DARI SUBSTANTIVE THEORY
Mengembangkan Framework (kerangka konsep) dimaksudkan untuk menguji substantive teori yang dikehendaki dimana semua konsep dalam Framework diperoleh dari substantive teori konsep ini harus didefenisikan seperti defenisinya dalam teori defenisi operasional harus konsisten dengan defenisi konseptual dan seharusnya menjadi metode yang diterima dari pengukuran yang digunakan untuk menguji teori-teori yang dipilih.statement (Proposisi) harus diambil dari teori untuk diujikan. Hipotesis harus tembul dari sistement ini. Studi sebelumnya dimaksudkan untuk menguji pernyataan yang berhubungan, yang dibutuhkan untuk didiskusikan pada tinjauan literatur.
Menyusun Studi Framework Berdasarkan Model Konseptual
Fromework yang mencakup model konseptual memiliki elemen-elemen berikut:
- Konstruk dari mode konseptual
- Difinisi konstruk dari model konseptual
- Pernyataan yang menghubungkan konstruk
- Konsep yang mewakili bagian dari konstruk yang diseleksi
- Difinisi konseptual yang digabungkan dengan definisi konstruk
- Pernyataan yang menghubungkan konsep yang dinyatakan dalam kontative atau subtantive teori
- Menyeleksi variabel-variabel yang mewakili bagian-bagian dari konsep
- Difinisi operational dari variabel yang digabungkan dengan definisi konseptual
- Statement sets
- Peta konseptual menghubungkan konstruk, konsep, dan variabel
Jika model konseptual dimakksukan, bgian dari model relevan untuk fenomena yang dipelajari dan haru dikenal oleh peneliti, jika timbul dari bagian model yang dapat dipakai dan relevan untuk masalah penelitian, kerangka konsep dikembang dari teori ini.
KRITIK FRAMWORK
Framework (kerangka konsep) dievaluasi dengan menggunakan theoretical substruction. Theoretical substruction di butuhkan untuk menjawab dua pertanyaan :
- Apakah framework cukup logis ?
- Apakah framework menjadi pedoman dari metodologi penelitian ?
Kesimpulan dari studi dievaluasi pada istilah-istilah, apakah istilah tersebut logis, dapat dipertahankan, dan kongruen dengan kerangka konsep.
Kritik framework dilakukan pada studi yang diumumkan kritik framework akan menguatkan perkembangannya dan kokok penggunaannya dalam praktek.
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar yang baik dan jangan Spam