Pada tahap awal melaksanakan riset, kegiatan yang perlu dilakukan mencakup pemahaman tentang konsep dan intelektual elemen. Kegiatan tersebut meliputi berfikir, membaca teori dan review dengan teman sejawat dan pembimbing. Selama tahap ini peneliti perlu memilih topic yang diminati dari hasil riset yang telah dilaksanakan oleh orang lain.
1. Rumusan Masalah dan Tujuan
Masalah Riset
Masalah riset adalah suatu kondisi yang memerlikan pemecahan atau alternative pemecahan ( Adebo, 1974 ). Baik buruknya suatu penelitian sangat ditentukan oleh “research question” (Polit & Hungler, 1993 ). Masalah riset biasanya didapatkan dari permasalahan riset topic secara luas berhubungan dengan keperawatan. Sumber permasalahan da;am riset bias ditemukan dalam pengalaman praktek di lapangan, literature keperawatan, teori, ide Dario sumber lain seperti diskusi sesame staff, peneliti lain, seminar, prioritas riset dan lain-lain.
Tujuan Riset
Tujuan riset didapatkan dari permasalahan dan identifikasi spesifik “goal atau aim” (sasaran) dari hasil yang diharapkan. Tujuan dari riset bias untuk mengidentifikasi, menjelaskan atau memprediksi alternative pemecahan masalah. Tujuan tersebut biasanya menandakan tipe dari riset, misalnya deskriptif, corelasi, quesi experimental atau experiment (Quantitatif Riset ) atau Phenomological, Grounded Theory, Ethnographic, Historical, Philosophical ( Qualitatif ), yang akan dilaksanakantermasuk Variables, populasi dan settingnya. Dengan adanya tujuan tersebut akan mempermudah untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Skema penyusunan masalah penelitian dan tujuan ( Burns & Grove, 1991, P.129 ).
Pertanyaan yang perlu dijawab dalam tahap ini:
Apa yang salah atau yang perlu diperhatikan pada situasi ini ?; dimana letak kesenjangannya ?; Informasi apa yang dibutuhkn untuk mencari masalh ini?; Perlukah melakukan tindakan pelayanan klinik?;dan perubahan apa yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut?
Apakah substansi pertanyaan penelitian ini berhubungan dengan teori atau praktek?; bagaimana cara menjawab pertanyaan tersebut (metodologi)?; apakah tersedia sarana dan prasarana yang memadai(practical dimention)?; dan dapatkah pertanyaan ini dijelaskan secara konsisten berdasarkan pada ethical issue?.
2. Sumber Permasalahan
Permasalahan riset bias didapatkan dari berbagai sumber. Meskipun demikian, pemilihan sumber harus dilakukan secara selektif, aktif dan imajinatif. Moody, Vera, Blanks dan Visscher (1989) meneliti tentang sumber-sumber permasalahan yang hasilnya adalah sebagai berikut: 87% dari pengalaman praktek klinik, 57% dari literature, 46 % dari interaksi dan diskusi dengan teman sejawat, 28% dari interaksi dengan murid dan 9% dari prioritas dana.
a. Praktek Keperawatan
Praktek keperawatan harus didasarkan pada ilmu yang diperoleh melalui penelitian, karena praktek tersebut sangat penting untuk sumber permasalahan (Diers, 1971, 1979; Fuller, 1982). Permasalahan atau topic riset dapat diperoleh dari observasi klinik (prilaku klien dan keluarga dalam situasi krisis dan bagaimana perawat mengatasi masalah tersebut; review status klien; proses keperawatan; dan prosedur atau tindakan keperawatan yang mungkin ada masalah atau pertanyaan mengenai pelaksanaannya). Misalnya prosedur lain apakah yang bias diberikan dalam perawatan mulut pada klien dengan kanker mulut atau klien dengan pemasangan endotracheal tube); apakah tindakan tertentu untuk mengobati luka yang efektif?; tindakan keperawatan apa yang berhubungan dengan komunikasi klien dengan strok?; apakah dampak kunjungan rumah dan pelaksanaannya setelah klien pulang dari rumah sakit?
Beberapa murid perawat dan perawat mengumpulkan suatu jurnal atau data mengenai permasalahan yang berhubungan denagn pengalaman prakteknya (Artiman dan Anderson, 1980). Mereka mencatat pengalaman atau ide dan observasinya dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Analisa dalam hal tersebut sering membantu dalam penyusunan suatu pola dalam mengidentifikasi peran perawat. Mengapa pemberian asuhan keperawatan pada emosional dan spiritual lebih sedikit dibandingkan dengan perawatan fisik? Apakah anggota keluarga perlu dilibatkan dalam pemberian asuhan keperawatan terhadap klien?
b. Interaksi Antar Teman Sejawat
Interaksi dengan peneliti lain atau anggota tim sangat bermanfaat untuk menemukan inspirasi dalam mencari masalah keperawatan. Seorang peneliti yang berpengalaman dapat memberikan pengalamannya kepada seorang pemula,damikian pula seorang guru kepada muridnya dalam menyeleksi dan menyusun suatu permasalahan.. jika memungkinkan seorang murid bisa saja meneliti topic yang sam dengan gurunya. Hubungan seperti ini juga bisa dikembangkan oleh peneliti dengan perawat dirumah sakit atau klinik.
c. Litaratur Review ( Kepustakaan )
Kepustakaan dapat memberikan gambaran mengenai topic yang diminati. Dengan melakukan review kepustakaan peneliti bisa mengidentifikasi apa yang sudah diketahui dan belum diketahui tentang suatu topic. Perbedaan pendapat/literatur akan membantu dalam menemukan permasalahan.
Dalam literature review kita mengenal istilah replikasi yaitu suatu prosedur pengulangan suatu riset untuk menentukan apakah hasil penelitian akan sama atau berbeda (Taunton, 1989). Peneliti akan melakukan replikasi karena mereka setuju dengan penemuan tersebut dan ingin menguji apa yang terjadi jika penelitian tersebut dilakukan dengan desain, tempat dan subjek yang berbeda.
d. Teori
Teori merupakan sumber yang sangat penting dalam mendapatkan suatu permasalahan, karena disusun berdasarkan ide atau hasil tentang situasi sekarang dan nyata dan telah diuji kebenarannya (Chin dan Kromer , 1991). Permasalahan dapat disusun untuk menjelaskan tentang suatu konsep, misalnya “self care” teori dari Orem.
3. Memunculkan Pertanyaan
Secara umum pertanyaan dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori, yaitu:
1) Pertanyaan yang dapat dijawab dengan ilmu pengetahuan yang ada
2) Pertanyaan yang dapat dijawab melalui problem solving
3) Pertanyaan penelitian
Jenis pertanyaan yang dapat memulai proses penelitian adalah pertanyaan yang memerlukan pengetahuan lebih lanjut untuk menjawabnya. Dalam hal ini mengajukan pertanyaan yang benar dinilai lebih berharga dari pada menemukan solusi. Hal ini disebabkan karena solusi bisa saja hanya berlaku untuk situasi dan waktu tertentu sedangkan pertanyaan yang diformulasikan dengan baik dapat mendorong pengembangan masalah penelitian dan dapat berlaku dalam jangka waktu lama dan dapat memberikan kontribusi yang penting untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
4. Penyusunan Permasalahan
Permasalahan penelitian harus disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Mendefenisikan permasalahan
Seorang peneliti biasanya memulai mencari topic secara umum, misalnya asuhan keperawatan (askep) klien dengan nyeri, pola komunikasi keluarga pada perawatan klien dengan lansia atau askep klien dengan inkontinensia urin. Kemudian timbul suatu pertanyaan mengapa perlu dilakukan tindakan…..? apa yang akan terjadi bila dilakukan tindakan…..?atau apa ciri-ciri khas yang berhubungan dengan permasalahan tersebut?
2) Memulai mencari kepustakaan
Ide
Perubahan hubungan pada keluarga lansia
Brainstorming
Apakah hubungan tersebut berubah secara positif atau negative?
Factor apakah yang menyebabkan perubahan hubungan tersebut?
Kepustakaan
Literature menyatakan apakah hubungannya positif atau negative? stress juga dialami oleh keluarga lansia. Meskipun factor status keuangan, lama keluarga merawat lansia telah diidentifikasi sebagai suatu stressor namun tidak satupun yang telah dilakukan penelitian.
Identifikasi variable
Stress
Status keuangan
Lama keluarga merawat
Topic/ masalah disusun
Apa yang mempengaruhi/ menyebabkan stress pada keluarga lansia?
3) Signifikan terhadap perawat
Maksudnya penelitian keperawatan haruslah berhubungan dengan dunia keperawatan dan dapat memberikan arti nyata serta manfaat bagi perkembangan keperawatan.
4) Feasibility
Suatu masalah penelitian haruslah dapat / mungkin untuk dilaksanakan. Feasibility dalam penelitian ditentukan oleh beberapa pertimbangan, yaitu: waktu, dana, keahlian peneliti, ketersediaan responden, ketersediaan fasilitas dan alat, kerjasama dengan tim lainnya dan pertimbangan etik.
a. Waktu
Suatu penelitian bisa saja membutuhkan waktu yang lama. Ada beberapa pertimbangan dalam memperkirakan waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian, yaitu:
a) Tipe responden yang diperlukan
b) Jumlah dan kompleksnya variable yang digunakan
c) Metode pengukuran variable ( apakah instrument sudah tersedia ataukah harus mengembangkan sendiri).
d) Metode pengumpulan data
e) Proses analisa data
b. Dana
Potensial sumber dana harus dipertimbangkan pada saat penyusunan masalah atau tujuan. Untuk mempertimbangkan dana yang diperlukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
a) Literature: apakah diperlukan computer/internet, foto kopi artikel atau pembelian buku?
b) Subjek: apakah subjek/ responden perlu diberikan biaya untuk partisipasinya?
c) Peralatan: alat-alat apa yang diperlukan untuk penelitian? Apakah alat-alat tersebut bisa dengan cara meminjam, menyewa, membeli atau disediakan oleh donatur? Apakah bisa menggunakan alat- alat yang tersedia ataukah perlu membuat sendiri?
d) Personel: apakah asisten atau konsultan perlu dibiayai, apakah perlu bantuan orang lain untuk pengetikan dan analisa data?
e) Computer: apakah computer diperlukan untuk analisa data? Jika ya berapa dana yang diperlukan?
f) Transportasi: berapa biaya transportasi untuk melakukan penelitian dan menyajikan hasil?
g) Supplies: apakah diperlukan alat-alat seperti amplop, perangko, pena, kertas, fotokopi?
c. Keahlian peneliti
Permasalahan dan tujuan penelitian harus disesuaikan dengan kemampuan peneliti, karena peneliti dituntut untuk memahami proses penelitiannya, baru kemudian melakukan penelitian.
d. Ketersediaan responden
Dalam menentukan tujuan penelitian perlu dipertimbangkan tipe dan jumlah responden yang diperlukan. Semakin unik dan jarang responden, maka penelitian semakin sulit
e. Ketersediaan fasilitas dan peralatan
Ketersediaan fasilitas dan peralatan juga perlu diperhatikan, termasuk pula kemampuan menjangkau fasilitas dan paralatan tersebut
f. Kerjasama dengan tim lainnya
Suatu penelitian tidak akan berjalan lancer tanpa adanya kerjasama dengan tim lainnya.biasanya orang akan tertarik untuk terlibat dalam penelitian jika permasalahan dan tujuan ada hubungannya dengan permasalahan yang dialaminya, misalnya, seorang perawat rumah sakit mungkin akan lebih tertarik dengan penelitian yang ada hubungannya dengan efektifitas penggunaan biaya institusi terhadap program kesejahteraan perawat.
g. Pertimbangan etik
Tujuan penelitian harus etis, dalam arti hak responden dan yang lainnya harus dilindungi. Jika suatu penelitian akan berakibat jeluk terhadap responden, maka harus dievaluasi ulang bahkan dihindarkan.
PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Penelitian kuantitatif
Tipe penelitian | Topic | Masalah | Tujuan |
Deskriptif Korelasional Kuasi eksperimental Eksperimental | Pola koping Masalah menyusui Waterbed flotation Feeding tube properties | Strategi koping apa yang digunakan oleh pasien post operasi transplantasi ginjal? Hubungan antara masalah atau kesulitan menyusui pada hari pertama menyusui dengan tindakan penghentian penyusuan/ penyapihan Peningkatan energi yang tersedia untuk pertumbuhan bayi premature dengan waterbed flotation Efek penggunaan feeding tube properties terhadap kejadian tersumbatnya feeding tube. | Melihat strategi koping yang digunakan oleh pasien post operasi transplantasi ginjal. Mengatahui hubungan antara masalah atau kesulitan menyusui pada hari pertama menyusui dengan tindakan penghentian penyusuan/ penyapihan Menguji peningkatan energi yang tersedia untuk pertumbuhan bayi premature dengan waterbed flotation Menguji efek penggunaan feeding tube properties terhadap kejadian tersumbatnya feeding tube. |
Penelitian kualitatif
Tipe penelitian | Topic | Masalah | Tujuan |
Phenomenological Grounded theory Etnografi Historical Philosophical analysis Kritical social theory | Pengalaman pasien dengan perawat inform consent Kepercayaan masyarakat Dilemma keperawatan Kualitas hidup secara subjektif Perilaku kelompok | Pengalaman klien dengan harga diri rendah terhadap sikap perawat Proses penyampaian inform consent Gambaran kepercayaan masyrakat tentang penyakit darah tinggi Pandangan perawat tentang arti perawatan yang dihubungkan dengan penghargaan terhadap perawat sejak abad 20 Hubungan antara kualitas hidup secara subjektif dengan proses perencanaan, implementasi dan evaluasi tindakan kesehatan Pengaruh tingkatan social, ekonomi terhadap perilaku perawatan kesehatan | Mengeksplorasi pengalaman klien dengan harga diri rendah dengan perawat Menjelaskan dan membandingkan proses penyampaian inform consent secara empiris dengan teori. Mengambarkan kepercayaan masyarakat tentang penyakit darah tinggi Mengeksplorasi pandangan perawat tentang arti perawatan yang dihubungkan dengan penghargaan terhadap perawat sejak abad 20 Mengetahui hubungan antara kualitas hidup secara subjektif dengan proses perencanaan, implementasi dan evaluasi tindakan kesehatan Menetahui pengaruh tingkatan social, ekonomi terhadap perilaku perawatan kesehatan |
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar yang baik dan jangan Spam